Pengertian
norma atau kaidah norma adalah petunjuk hidup,yaitu petunjuk bagaimana
kita berbuat, bertingkah laku didalam masyarakat. dengan demikian norma
atau kaidah tersebut berisi perintah atau larangan,setiap orang
hendaknya menaati norma atau kaidah itu agar dapat hidup tenteram dan
damai.
Hukum merupakan seperangkat norma atau kaidah, dan kaidah itu bermacam-macam, tetapi tetap sebagai satu kesatuan. karena kaidah itu berisi perintah atau larangan maka sudah selayaknya kaidah yang merupakan petunjuk hidup tersebut mempunyai sifat yang memaksa yang merupakan ciri norma hukum. Hakikat Kaidah Didalam masyarakat terdapat berbagai macam kepentingan bersama mengharuskan adanya ketertiban dalam kehidupan masyarakat. sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya agar dapat memenuhi kebutuhannya dengan aman,tenteram dan damai diperlukan satu tata. tata yang berwujud aturan yang menjadi pedoman tingkah laku manusia dalam pergaulan hidupnya
Norma Hukum
Peraturan
- peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara.
Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan
dengan segala paksaan oleh alat - alat negara, sumbernya bisa berupa
peraturan perundang - undangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan
agama. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa,
sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap
pelanggaran peraturan - peraturan hukum bersifat heteronom, artinya
dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara.
Contoh norma ini diantaranya ialah :
- “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setinggi - tingginya 15 tahun”.
- “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti kerugian”, misalnya jual beli.
- “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.
Hukum
biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut
juga perundang - undangan. Perundang - undangan baik yang sifatnya
nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi
kewenangan untuk membuatnys. Oleh karena itu, norma hukum sangat
mengikat bagi warga negara.
Kehidupan
manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur oleh
norma - norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah - kaidah
lainnya. Kaidah - kaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh
anggota masyarakat di mana kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan
kaidah - kaidah sosial lainnya itu saling mengisi. Artinya kaidah
sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam hal - hal hukum
tidak mengaturnya. Selain saling mengisi, juga saling memperkuat. Suatu
kaidah hukum, misalnya “kamu tidak boleh membunuh” diperkuat oleh
kaidah sosial lainnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga berisi
suruhan yang sama.
Dengan
demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah ada
larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk
“pencurian”, “penipuan”, dan lain - lain pelanggaran hukum. Hubungan
antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat
dipisahkan itu dibedakan karena masing - masing memiliki sumber yang
berlainan. Norma Agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil). Norma
kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma
hukum sumbernya peraturan perundang - undangan.
ISI DAN SIFAT KAIDAH HUKUM
A. Pengertian Kaidah Hukum
Kaidah
hukum berasal dari dua Kata, yakni: Kaidah dan hukum. Kaidah berarti
perumusan dari asas-asas yang menjadi hukum, antara yang pasti, patokan,
dalil dalam ilmu pasti. Sedang hukum sendiri berarti peraturan yang
dibuat dan disepkati baik secara tertulis meupun tidak tertulis,
peraturan, undang-undang yang mengikat prilaku setiap masyarakat
tetentu. Dari sini dapt di kemukakan bahwa keberlakuan tingkah laku
didalm masyarakat. Kaidah hukum merupakan ketentuan tentang prilaku.
Pada hakikatnya apa yang dinamakan kaidah adalah nilai karena berisi apa
yang “seyogyanya” harus dilakukan. Sehingga harus dibedakan dari
peraturan konkrir yang dapat dilihat dalam bentuk kalimat-kalimat.
Kaidah hukum dapat berubah sementara undang-undang nya (Peraturan
konkritnya) tetap (lihat ps-1365 Bw).
Agar
dapat memnuhi kebutuhan-kebutuhannya, dengan aman tentram dan damai
tanpa gangguna, maka bagi setiap manusia perlu adanya suatu tata (orde =
ordnung). Tata itu berwujud aturan-aturan yang menjadi pedoman bagi
segala tingkah manusia dalm pergaulan hidup, sehingga kepentingan
masing-masing dapat terpelihara dan terjamin setiap anggota masyarakat
mengetahui hak dan kewajiban masing-masing. Tata itu lazim disebut
KAIDAH (berasal dari bahsa Arab) atau Norma (berasal dari bahasa latin)
atau UKURAN-UKURAN.
Ditinjau dari segi isinya kaidah hukum dapat dibagi 2, yaitu:
Ditinjau dari segi isinya kaidah hukum dapat dibagi 2, yaitu:
a. Kaidah hukum yang berarti perintah,
yang mau tidak mau harus di ja;ankan atau di taati seperti misalnya
ketentuan dalam pasal 1 UU no.1 tahun 1947 yang menentukan, bahwa
perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membenmtuk keluarga yang berbahagia
dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha Esa.
b. Kaidah hukum yang berisi larangan
, seperti yang tercantum dalam pasal 8 UU no.1 tahun 1974 mengenai
larangan perkawinan antara dua orang laki-laki dan perempuan dalam
keadaan tertuentu.
Dari
segi tujuan kaidah hukum bertujuan menciptalan tata tertib masyarakat
dan melindungi manusia beserta kepentingannya, kaidah
agama(kaidahkepercayaan) dan kesusilaan bertujuan memperbaiki pribadi
manusia agar menjadi manusia ideal (Insan Kamil).
Dari segi sasaran,
· Kaidah hukum mengatur tingkah laku manusia agar sesuai dengan aturan.
· Kaidah
agama (kaidah kepercayaan) dan kesusilaan mengatur sikap batin manusia
yang pribadi agar menjadi manusia yang berkepribadian kamil.
Dari asal-usul kaidah kesopanan (sopan santun) dari luar diri manusia itu sendiri,
· kaidah agama (kaidsah kepercayaan) berasal dari Tuhan yang maha Esa.
· Kaidah berasal dari pribadi manusia.
Dari sumber-sumber sanksi.
- Kaidah hukum dan kaidah agama berasal dari kekuasaan luar diri manusia (Heteronom).
- Kaidah kesusilaan berasal dari suara yang berasa dari masing-masing pelanggar (Otonom).
- Dari segi biaya
- Kaidah hukum memberikan hak dan kewajiban (atributif dan normatif)
- Kaidah Agama dan kaidah kesusilaan hanya memberikan kewajiban saja (normatif).
- Kaidah kesopanan berisi aturan yang di rujukkan kepada sikap lahir manusia.
- Kaidah agama dan kaidah kesusilaan berisi aturan yang di tujukan kepada sikap batin manusia
TUGAS DAN TUJUAN KAIDAH HUKUM
Tujuan kaidah hukum adalah kedamaian. Yang dimaksud kedamaian adalah suatu keadaan dimana terdapat keserasian antara (nilai) ketertiban ekstren antar pribadi dengan nilai ketentraman/ ketenangan intern pribadi. Sedangkan tugas kaidah hukum adalah untuk mencapai keadilan. Yang dimaksud keadilan adalah keserasian antara(nilai) kepastian hukum dengan (nilai) kesebandingan hukum. Hubungan antara tugas dan tujuan hukum adalah bahwa pemberian nilai kepastian hokum akan mengarah kepada ketertiban ekstren pribadi sedangkan pemberian kesebandingan hukum akan mengarah kepada ketentraman/ketenangan intern pribadi.
sumber :
http://www.crayonpedia.org/mw/Norma-Norma_yang_Berlaku_dalam_kehidupan_Bermasyarakat,_Berbangsa_dan_Bernegara_7.1#Pengertian_Norma.2C_Kebiasaan.2C_Adat_Istiadat_dan_Peraturan
No comments:
Post a Comment